1. Bulan berbagi kebaikan dan sedekah
Sedekah makanan untuk bersantap sahur
dan berbuka kerap dijadikan ajang perlombaan bagi kaum muslim dalam
menebar kebaikan di bulan ramadhan. Lalu mensedekahkan 2,5 harta
kekayaannya melalui zakat menjalang bulan syawal. Begitulah ramadhan,
bulan yang penuh barokah dan kebaikan, bulan yang mampu membantu
meringankan beban keluarga-keluarga yang hidup dalam kekuarangan.
2. Perbedaan durasi waktu berpuasa di tiap negara
Adanya perbedaan durasi hari, kapan
matahari terbit dan kapan matahari terbenam disebabkan ketidaksamaan
letak titik kordinat pada setiap negara. Karena ketidaksamaan letak
titik kordinat yang berakibat adanya beda durasi waktu puasa ini, umat
muslim tentu harus menjalankan ibadah puasa sesuai berdasarkan lamanya
waktu berpuasa di negaranya. Contohnya saja di negeri timur tengah dan
Indonesia, warga di negara tersebut berpuasa kurang lebih 15 jam.
Sementara di Argentina, warga muslim menikmati puasa hanya sekitar 10
jam saja. Bahkan ada negara yang menalani ibadah puasa hampir 24 jam
lamanya, seperti di Swedia dan di beberapa negra lainnya.
3. Awal puasa kerap berubah-ubah atau berbeda-beda
Di Indonesia, kita kerap menjumpai
perbedaan awal puasa antar golongan. Untuk menentukan awal puasa, di
Indonesia khususnya, menentukan awal Ramadhan harus sesuai dengan
standar perhitungan dan kesepakatan golongan, atau biasa kita kenal
dengan sidang isbat. Dalam standar umat Islam, lamanya puasa ramdahan
sekitaran 29-30 hari yang ditentukan berdasarkan perhitungan rukyat
ataupun hisab.
4. Larangan tertentu untuk warga non muslim
Di Arab Saudi, menerapkan aturan unik,
yaitu adanya larangan makan dan minum di tempat terbuka saat puasa
ramadhan tiba. Pemerintah memberikan sanksi keras seperti denda,
penjara, hingga deportasi bagi orang-orang non muslim atau wisawatan
asing yang kedapatan melanggar peraturan tersebut.
5. Jam kerja berkurang
Adanya pengurangan jam kerja bagi umat
muslim yang tengah menjalani ibadah puasa yang diberlakukan disejumlah
negara. Contohnya di Oman, negara yang mayoritasnya juga beragama Islam,
di negara tersebut mengwajibkan setiap perusahaan mematok jam kerja di
bulan ramadhan kurang dari 6 jam. Sementara di Indonesia, ada juga
beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan tersebut.
6. Promo atau diskon besar-besaran
Menjelang hari besar atau ramdahan,
banyak perusahaan yang melakukan promo besar-besaran. Promo-promo
tersebut bisa kita temui di mall-mall, supermarket, toko-toko, dan toko
online. Promo yang populer yaitu dengan memberlakukan sistem banting
harga atau diskon besar-besaran. Nah, manfaatkan momen ini untuk belanja
sesuai dengan kebutuhanmu. Dan bagi kamu para shopping holic, tentu ini
menjadi moment yang tak boleh dilewatkan begitu saja.
7. Saat ramadhan tiba, Masjid tiba-tiba ramai; terutama di minggu pertama
Survei menyebutkan, di berbagai daerah,
masjid-masjid mendadak ramai saat ramadhan datang, terutama di minggu
pertama bulan ramadhan. Namun sangat disayangkan, sebab aktivitas
tersebut lambat laun kian berkurang menjelang lebaran, hal tersebut
disebabkan banyak yang memilih untuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti
belanja di toko-toko atau di mall-mall yang tengah heboh diskon
besar-besaran ketimbang memperbanyak menghabiskan waktu di masjid yang
penuh keberkahan.
8. Stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan program religi
Sudah menjadi rahasia umum, tayangan
program religi “bulan ramadhan” dari berbagai stasiun televisi seolah
juga menjadi ajang perlombaan, dengan menayangkan sinetron yang kental
bernuansa islami, ceramah agama atau kultum menjelang sahur maupun
berbuka, dan berbagai acara variety show lainnya. Bahkan tv lokal pun
seakan tak mau kalah dengan acara-acara yang dihadirkan tv bersekala
nasional.
9. Launching lagu-lagu religi
Bukan hanya berlomba-lomba menayangkan
sinetron-sinetron religi saat ramadahan tiba, pada bulan ramadhan ini,
banyak juga band-band yang sebelumnya fokus pada lagu-lagu yang
bertemakan cinta, sahabat, dan kehidupan, tiba-tiba latah memeriahkan
bulan ramadhan dengan me-launching lagu-lagu yang bernuansa
islami atau religi. Tak jarang pula lagu-lagu religi tersebut menjadi
soundtrack untuk sinetron-sinetron yang juga bertema religi.
10. Tiap menjelang buka puasa, badan jalan di sejumlah kota ditutup sementara
Mencari takjil adalah satu aktivitas ngabuburit
atau jalan-jalan sebelum berbuka puasa. Nah, di bulan puasa ini,
sejumlah kota memberikan keleluasaan bagi warganya yang ingin berjualan
takjil di berbagai badan jalan. Untuk kelancaran dan kenyamanan para
pejalan kaki yang tengah asik ngabuburit dengan berburu takjil,
maka jalanan ditutup sementara bagi para pengendara roda dua maupun
roda empat. Sehingga selama berjalannya aktivitas tersebut, pengendara
dilarang keras melewati jalan tersebut. Jalanan akan kembali dibuka
setelah aktifitas berbuka selesai.
11. Membludaknya penjual Kembang Api
Banyak orang yang berpendapat membeli
kembang api sama artinya seperti membakar uang sendiri. Meski demikian,
pendapat-pendapat yang hanya gencar di dengungkan oleh sebagaian orang
tua terhadap anaknya ini tetap tidak berhasil menghalangi para penjaja
kembang api untuk tetap berjualan, terlebih saat di bulan ramadhan. Di
berbagai kota, tepatnya di jalan utama, lapak jualan mereka berjejer
rapi menjajakan keanekaragaman kembang apinya.
12. Penukaran uang baru meningkat
Di bulan ramadhan, banyak orang yang
ingin menukarkan uang, sehingga tingkat jasa tukar uang baru pun kian
meningkat. Hanya saja, kamu akan sedikit dirugikan, sebab kamu
harus mengeluarkan uang lebih untuk memperoleh uang baru. Misalnya saja,
kamu ingin menukar uang Rp 100.000, maka kamu harus menukarnya dengan
uang Rp 110.000, kamu harus membayar jasa sebesar Rp. 10.000. Uniknya,
fenomena semacam ini hanya terjadi selama bulan ramadhan saja, di mana
banyak orang menawarkan diri sebagai jasa tukar uang baru. Tak dapat
dipungkiri, pada bulan ramdahan ini, permintaan uang baru memang kerap
meningkat pesat, dimana uang tersebut nantinya dijadikan angpao untuk
sanak famili, ataupun para tamu. Bahkan saat menjelang lebaran,
penukaran uang baru tersebut bisa tembus mencapai Rp 125.000 tiap per
seratus ribunya. Padahal untuk melakukan penukaran uang di bank, sama
sekali tak dikenakan biaya tambahan. Tapi memang harus sabar untuk
mengantri serta ada batas maksimal penukaran uang.
Begitulah ramadhan, bulan yang penuh keberkahan juga kebaikan. Semoga informasi mengenai fakta-fakta di bulan ramadhan ini bisa menjadi salah satu hiburan asik bagi kamu yang tengah menunggu berkumandangnya bedug magrib. Selamat berpuasa…
0 komentar:
Posting Komentar